Leave a comment

Lolos sensor

Alison lived in a small broken down flat with her mother and mother’s boyfriend David. Alison was unhappy because her mother and David didn’t care for they very much.

Sebetulnya sudah agak lama saya tidak menggunakan text book sebagai bahan ajar di kelas, tapi karena satu dan lain hal, minggu-minggu ini saya selalu tidak sempat menyiapkan bahan ajar sendiri, dan akhirnya terpaksa menggunakan modul yang sudah disediakan. Menemukan paragraf tadi di Modul Bahasa Inggris Program Belajar Paket C Kelas XII sebagai salah satu contoh narrative text , menambah daftar alasan saya untuk tidak lagi menggunakan modul resmi di kelas. Bayangkan, masa iya remaja kita disodori teks yang menyinggung kehidupan pasangan bukan suami istri dalam satu rumah sebagai sesuatu yang seolah biasa!?

Yang saya tidak habis pikir, kenapa penyusun dan editor modul tadi bisa menganggap sesuatu yang menurut norma masyarakat kita sesuatu yang salah dan melanggar aturan, boleh disodorkan begitu saja kepada pelajar kita sebagai sesuatu yang seolah biasa, tanpa catatan apapun!?

Orang mungkin mengatakan justru kalau dikasih catatan malah jadi perhatian, tapi pesan yang subliminal bukan berarti tidak sampai juga, bahkan karena tersirat, pesan itu justru tertanam tanpa pertanyaan dan saringan dalam kesadaran penerimanya.

Mudah-mudahan saja ke depan kita bisa lebih memilah dan memilih bahan-bahan ajar yang memiliki kebaikan, sehingga tidak ada lagi bahan-bahan yang sebetulnya punya potensi menanamkan keburukan lolos sensor begitu saja.

Leave a comment