Leave a comment

Do you think farming will increase the country income?

Apakah menurut anda pertanian akan meningkatkan pendapatan negara?

Pertanyaan tadi saya temukan pada buku bahasa Inggris untuk Paket B setara kelas IX, sebelumnya saya dan anak-anak di kelas memang sedang membahas wacana “Farming”. Disebutkan bahwa Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian, dst.

Waktu saya ajukan pertanyaan tadi kepada anak-anak, mereka kelihatan berpikir keras. Saya sendiri pun sebetulnya berpikir keras untuk menjawab pertanyaan itu. Jika jawabannya ‘ya’, saya pikir realitas berkata sebaliknya. Jika jawabannya ‘tidak’, jadi seperti berlawanan dengan asumsi dasar wacana yang sedang kami pelajari. Jawaban yang bisa terpikir oleh saya waktu itu, “well, it should have increased the country income.”

Semenjak lahan-lahan pertanian banyak yang dialihfungsikan menjadi pabrik, Indonesia sebagai negara agraris tampaknya tinggal hanya kenangan. Hari ini, kita mengimpor hampir semua produk pertanian, sehingga untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok masyarakat kita pun, negara harus mengimpor beras dari Vietnam, Thailand, dan negara-negara lainnya yang luas wilayahnya sebetulnya jauh lebih kecil dari negara ini. Bahkan, krisis tempe beberapa waktu lalu tidak terlepas dari fakta ketergantungan negara ini terhadap bahan baku utamanya yang ternyata harus diimpor dari negeri Paman Sam.

Pertanian memang seharusnya bisa meningkatkan pendapatan negara kita, seandainya negara mau memberi perhatian lebih pada pembangunan serta penguatan sektor pertanian, dan merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Selama dukungan ekonomi dan moneter negara lebih banyak berpihak kepada sektor perbankan dan industri manufaktur yang dikuasai oleh para pemilik modal besar dengan berbagai instrumen seperti bailout, rekapitalisasi perbankan dan industri, dsb.; selama para petani kita harus terus bergelut dengan persoalan klasik seperti kelangkaan pupuk serta rendahnya harga jual produk pertanian, dan produk mereka terserak di pasar tanpa perlindungan dari serangan produk-produk impor, selama itu juga kita hanya menanam angan kepada anak-anak kita tentang Indonesia negara agraris.

Leave a comment